Actions (login required)

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

Artikel ini disusun oleh tim penyunting terlatih dan peneliti yang memastikan keakuratan dan kelengkapannya.

memantau hasil penyuntingan staf kami secara saksama untuk menjamin artikel yang berkualitas tinggi. Artikel ini telah dilihat 60.968 kali.

Halaman ini telah diakses sebanyak 60.968 kali.

67%67% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat

33%33% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat

Dokumen tersebut menjelaskan rumus untuk menghitung waktu paruh suatu proses peluruhan radioaktif, beserta contoh perhitungannya. Rumus utama adalah log(Nt/No) = -kt/2,303, dimana Nt adalah jumlah zat tersisa, No adalah jumlah zat awal, k adalah konstanta laju reaksi, dan t adalah waktu. Diberikan tiga contoh soal untuk menghitung sisa zat, waktu paruh,

0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat

0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak bermanfaat

WBM.Taib Saleh., - (1988) Waktu Paruh (t 1/2) Aminofilin Lepas Lambat Pada 8 Orang Penderita Asma Bronkial Di UPF.Paru/RSUD.Dr.Soetomo. Laporan Penelitian. Fakultas Kedokteran. (Unpublished)

Waktu paruh biologik(t 1/2) suatu obat ialah satuan waktu yang dibutuhkan sehingga kadar obat didalarn darah /plasrna turun rnenjadi 50 % seterah fase absorpsi dan keseimbangan distribusi tercapai. Penurunan kadar obat ini disebabkan adanya eliminasi melalui ekskresi air seni dan juga karena proses rnetabolisrne obat didalam tubuh atau melalui jalur eliminasi lain misalnya,melalui paru,kulit dan lain sebanya. Karena itu waktu paruh biologik sering pula disebut waktu paruh eliminasi suatu obat. Waktu paruh biologik ini pada seseorang penderita merupakan parameter dan petunjuk yang sangat penting,terutama untuk rnengetahui larnanya obat he- kerja dan untuk menentukan dosis regimen optimal. Waktu paruh biologik ini dapat berbeda dari satu individu dengan individu lainnya. Faktor yang dianggap berperan dalam perbedaan ini ialah ras / faktor genetik, faktor lingkungan dan berbsgai rnacarn penyakit,umur seseorang individu serta kebiasaan makan sehari-hari yang ada hubungannya dengan diit. Dengan diketahuinya waktu paruh biologik sesuatu obat,berarti cara pernberian obat dapat diketahui pula.Apakah obat tadi akan diberi 3 kali atau 4 kali sehari atau hanya dua kali sehari. Teofilina (1.3 dirnetil xantina) merupakan salah satu bronkodilator yang masih banyak dipakai di masyarakat. Karena mempunyai harga yang murah dan poten serta efektif. Selama ini,teofilina diberikan dalam bentuk pil,suntikan maupun supositoria dengan cara 3 atau 4 kali pemberian dalam sehari.Cara peffiberian seperti ini tidak menyenangkan. Karena itu beberapa pabrik mencoba membuat bentuk lepas lambat dengan rnaksud supaya teofilin dapat diberikan 2 kali dalarn waktu 24 jam. Karena waktu paruh suatu obat dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain ras/genetik dan diit,maka untuk orang Indonesia perlu diteliti waktu paruh aminofilin lepas lambat yang banyak beredar dipasar.Apakah pernberian dua kali dalam waktu 24 jam sesuai untuk orang Indonesia. herimakasib atas bantuan dan izin dari Drs.Listiana Limbang,DR.Drs.A.Aziz Hubeis dan Drs.Erry f.Saibi sehingga makalah ini dapat diterbitkan.