Logo ASEAN Indonesia 2023

Logo Keketuaan ASEAN 2023 dalam bola dunia tersebut menggambarkan langit, gunung, laut dan bumi, serta burung Maleo sebagai salah satu kekayaan fauna Indonesia. Langit merupakan visualisasi dari merangkul dan mengayomi. Gunung dan bumi merupakan simbolisasi dari kekokohan dan kestabilan.

Gunung disimbolkan sebagai arah pertumbuhan yang optimistis. Bentukan gunung bersifat layaknya sedang bertumbuh mengarah ke atas. Sebagai representasi arah, visualisasi tersebut memiliki arti membawa keseluruhan ASEAN bertumbuh ke arah yang lebih baik.

Selanjutnya lautan, merupakan penghubung dan pemersatu setiap pulau antarnegara dalam kawasan. Sedangkan, simbolisasi fauna dengan profil burung Maleo merupakan representasi kekayaan hayati Nusantara karena Maleo merupakan burung khas endemik Sulawesi, Indonesia.

Bentuk keseluruhan simbol tersebut menonjolkan corak yang sangat dinamis, responsif, dan adaptif. Sifat-sifat itu mencerminkan komitmen bahwa ASEAN siap menghadapi perubahan dan terus membangun kawasan.

Nantinya, logo tersebut merupakan wujud semangat ASEAN dan menjadi lokomotif stabilitas perdamaian dan kesejahteraan. Hanya dengan itu, ASEAN akan menjadi episentrum pertumbuhan bagi kawasan dan dunia.

WARTA KOTA, PALMERAH - Setiap warna atau kelompok warna akan memberikan arti yang berbeda-beda secara psikologis. Selain memengaruhi psikologi manusia, warna ini juga dapat berpengaruh pada fisik, yang dapat meningkatkan detak jantung dan membuat napas lebih cepat. Karena itu, perlu dipertimbangkan dengan matang sebelum menerapkan warna untuk interior rumah. Berikut ini adalah warna dan makna simbolisnya.

1. Merah: Suka cita, energi, pesona, cinta, hasrat, kecepatan, kekuatan, panas, agresi, bahaya, api, darah, perang, kekerasan, segala sesuatu yang serba intensif. Di Jepang berarti kebahagiaan.

2. Pink: Simbol cinta dan asmara, perhatian, kelembutan, penerimaan, dan suasana kalem.

3. Beige dan gading: Persatuan. Gading menyimbolkan ketenangan dan kesenangan. Beige simbol ketenangan dan kesederhanaan.

4. Kuning: Menunjukkan kegembiraan, kebahagiaan, idealisme, pengkhianatan, optimisme, imajinasi, harapan, sinar, musim panas, emas, filsafat, ketidaktulusan, sifat pengecut, kecemburuan, tamak, tipuan, sakit, tanda bahaya, persahabatan.

5. Biru: Perdamaian, kesunyian, dingin, kalem, stabilitas, harmoni, persatuan, kepercayaan, kebenaran, percaya diri, sikap konservatif, keamanan, kebersihan, keteraturan, loyalitas, langit, air, teknologi, depresi, nafsu makan, tekanan.

6. Biru-kehijauan (Turquoise): Simbol suasana tenang. Teal simbol kecanggihan, aquamarine menyiratkan air, turquoise muda sebagai gambaran pesona kewanitaan.

7. Ungu: Kebangsawanan, kehormatan, spiritualitas, upacara, misterius, transformasi, kebijaksanaan, pencerahan, kekejaman, kemuliaan, kecongkakan, duka cita, gejolak jiwa.

8. Ungu muda/Lavender: Femininitas, keanggunan, keindahan.

9. Oranye: Energi, keseimbangan, antusiasme, kehangatan, semangat, sifat ekspansif, flamboyan, minta perhatian.

10. Hijau: Alam, lingkungan, sehat, harapan sukses, pembaruan, muda, bersemi, murah hati, kesuburan, kecemburuan, tidak matang, cemburu, malang, tenaga.

11. Cokelat: Tanah/Bumi, stabilitas, rumah, luar ruang, keandalan, rasa nyaman, daya tahan, kesederhanaan.

12. Abu-abu: Keamanan, keandalan, kecerdasan, serius, tenang, harga diri, kematangan, solid, sikap konservatif, praktis, usia tua, kesedihan, kejemuan. Warna perak menyimbolkan ketenangan.

13. Putih: Latar belakang kuat, penghormatan, kemurnian, kelahiran, kesederhanaan, kebersihan, perdamaian, kerendahan hati, ketepatan, kepolosan, muda, musim dingin, salju, baik, kebersihan, perkawinan (dalam budaya Barat), kematian (budaya Timur), dingin, sifat klinis.

14. Hitam: Kekuatan, seksualitas, kecanggihan, formalitas, keelokan, kekayaan, misteri, ketakutan, kejahatan, ketidakbahagiaan, kedalaman, gaya, kesedihan, penyesalan, kemarahan, anonimitas, kemisteriusan, warna teknis yang indah, duka cita, kematian (budaya Barat), ketegangan, tak terpengaruh.

Hasil Pencarian Logo Bola Warna Hitam

Maaf, barangnya tidak ketemu

Coba cek lagi kata pencarianmu.

Liputan6.com, Jatim - Barongsai memang sudah menjadi ciri khas pada setiap perayaan tahun baru Imlek. Bahkan, setiap pengurus klenteng tetap menggelar arak-arakan barongsai meskipun dengan gaya sesederhana mungkin.

Pandemi memang membuat siapa saja harus membatasi langkahnya. Namun demi membuat perayaan yang authentic, beberapa klenteng masih menggelar tarian barongsai. Setidaknya festival itu dilakukan pada waktu-waktu tidak menimbulkan banyaknya keramaian.

Primadona Imlek ini memiliki banyak warna yang memiliki maknanya masing-masing. Selain itu, warna barongsai juga melambangkan ramalan Shio yang berbeda-beda.

Barongsai memiliki dua jenis tarian yaitu tarian singa dan naga. Boneka berbentuk singa dengan tubuh bersisik layaknya naga biasanya dimainkan oleh dua orang dan diikuti aksi akrobatik.

Sedangkan untuk tarian naga yang lebih panjang biasanya dimainkan sekelompok orang yang memegang tongkat untuk mengangkat sang naga agar berliuk-liuk. Barongsai digerakkan secara dinamis diiringi dengan gong, dram, dan dentuman mercon yang dipercaya mampu mengusir setan dan membawa keberuntungan.

Warga Tionghoa akan mengadakan tarian barongsai yang sebelumnya diberkati di klenteng dengan maksud mengusir setan. Hal yang unik penyebutan barongsai sebenarnya hanya ada di Indonesia. Nama asli kesenian ini di Tiongkok adalah 'Wu Shi'. Negara Barat menyebut barongsai sebagai 'lion dance'.

Nama barongsai sendiri merupakan cerminan akulturasi Tiongkok di Indonesia. 'Barong' berasal dari kesenian boneka Bali yang dimainkan oleh manusia di dalamnya. Sementara 'Sai' dalam bahasa Hokkian berarti singa.

Berikut warna-warna bulu barongsai dan makna yang terkandung di dalamnya.

Seorang peranjin barongsai asal Bogor telah menekuni pekerjaan tersebut selama 17 tahun.

Indonesiabaik.id - Indonesia telah menerima mandat Keketuaan ASEAN 2023 dari Kamboja pada 23 November 2022. Dengan diterimanya hal tersebut, keketuaan ASEAN Indonesia 2023 juga telah resmi mengenalkan logonya.

Address: Grha Pertamina, Jl. Medan Merdeka Timur No.11-13, Jakarta 10110 Indonesia

Email: [email protected]

Oleh: Yudhistya Ayu Kusumawati

(Faculty Member of Visual Communication Design Binus@Malang)

Mengapa kita harus mempelajari warna? Mengapa warna itu penting?  Warna merupakan salah satu elemen yang penting dalam dunia desain yang dapat memberikan respon secara tidak sadar oleh si pengamat. Warna dapat menstimulasi mata dan otak hingga dapat mempengaruhi mood / reaksi penikmat, itulah kekuatan yang dimiliki oleh sebuah warna. Warna merupakan sesuatu yang unik. Melalui sebuah warna, persepsi manusia dimunculkan. Setiap manusia memiliki persepsi berbeda-beda terhadap suatu warna. Menurut pakar warna, Leatrice Eiseman

Warna merah identik dengan warna darah dan api. Warna merah sering diasosiasikan dengan energy, perang, bahaya, kekuatan, nafsu dan cinta. Warna merah merupakan warna yang memiliki intensitas yang tinggi.

Kuning adalah warna matahari, sumber energi dan sumber cahaya alam dibumi. Secara psikologi kuning dikaitkan dengan kecerdasan, ide baru serta kepercayaan terhadap potensi diri. Warna ini adalah warna yang sangat positif sehingga dapat dipakai untuk memberikan semangat (Dameria, 2007:34).

Orange merupakan warna yang paling hangat karena memiliki energi dari dua warna yaitu merah yang panas dan kuning yang hangat lembut. Warna ini menebarkan energy, menghangatkan dan sekaligus memancarkan keceriaan. Dalam kehidupan sehari-hari warna orange diasosiasikan pada kehangatan alam khususnya warna khas sore hari saat matahari terbenam. Dari sisi psikologis orange merupakan lambang persahabatan (Dameria, 2007:42).

Warna hijau adalah warna yang mengasosiasikan pada alam. Hijau muda yang cerah mengandung unsur kuning berkesan segar, ringan dan menyenangkan (Dameria, 2007:32).

Biru adalah warna yang memberikan inspirasi dan ketenangan. Biru juga warna langit dan warna laut. Warna ini selalu mengasosiasikan terhadap air dan sesuatu yang bersifat dingin (Dameria, 2007: 30). Menurut Molly E. Holzchang seorang pakar tentang warna dalam tulisannya Creating Color Scheme, menyatakan bahwa warna biru juga mampu menimbulkan respon psikologi yaitu kepercayaan, konservatif, keamanan dan kebersihan (Kusrianto, 2009: 47).

Eiseman, Leatrice. (2006). Color Messages and Meanings, a Pantone Color Resource. USA: Hand Books Press

Dameria, A. (2007) : Color Basic Panduan Dasar untuk Desainer & Industri Grafika. Jakarta: Link & Match Graphic

Wright, Tracy Edwards. (2011). Your Favourite Color Has a Meaning. North Carolina: Lulu Enterprises. Inc.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini makna logo Partai Demokrasi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

PDIP akan merayakan hari ulang tahunnya ke-50 pada Selasa, (10/1/2023) besok.

PDIP berdiri sejak 10 Januari 1973 dari penggabungan lima partai politik, yakni PNI, Parkindom Partai Katolikm Murbam dan IPKI.

Diketahui, PDIP memiliki logo dengan gambar banteng yang berwarna hitam, bermoncong warna putih, dan terdapat background logo berwarna merah.

Logo PDIP tersebut memiliki makna di dalamnya, sebgaai berikut.

Baca juga: Dalam Rangka Merayakan HUT PDIP 2023, Inilah Visi dan Misi PDI Perjuangan

1. Banteng dengan tanduk yang kekar melambangkan kekuatan rakyat dan selalu memperjuangkan kepentingan rakyat.

2. Warna dasar merah melambangkan berani mengambil resiko dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan untuk rakyat

3. Mata merah dengan pandangan tajam melambangkan selalu waspada terhadap ancaman dalam berjuang.

4. Moncong putih melambangkan dapat dipercaya dan berkomitmen dalam memperjuangkan keadilan dan kebenaran

5. Lingkaran merah melambangkan tekad yang bulat dan perjuangan yang terus menerus tanpa terputus

Sejarah PDIP ini berawal dari Ir. Soekarno yang mendirikan Partai Nasional Indoneisa (PNI) pada 4 Juli 1927, dan digabungkan dengan Partai Musyawarah Rakyat Banyak (Murba), Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI), Partai Kristien Indonesia (Parkindo) dan Partai Katolik.

Kelima partai tersebut dinamai Partai Demokrasi Indonesia (PDI) pada 10 Januari 1973 dan hingga kini dirayakan sebagai hari ulang tahun PDI Perjuangan.

kalian dengan perusahaan elektronik ternama yang bernama Apple?Apakah kalian punya produk Apple, baik iPhone, Ipad atau Macbook. Saya yakin kalian paling tidak  sudah mendengar dengan salah satu produk brand ternama ini. Agar kalian bisa lebih mengenal tentang sejarah Apple dan makna dibalik logonya maka sengaja tulisan ini saya buat.

Sekilas sejarah Apple

Apple didirikan pada tahun 1976, lahir dari sebuah ide brilian Steve Jobs, Steve Wozniak dan Ronald Wayne untuk membuat produk berbasis komputer. Pada masa awal, Apple Computer, Inc. merupakan perusahaan pemasok personal komputer dengan Apple I sebagai produk pertamanya yaitu berupa satu set komputer yang chasing-nya pada waktu itu terbuat dari kayu. Belakangan, Aplle terus berkembang tidak  hanya sebagai pembuat komputer pribadi tapi juga membuat berbagai variasi jenis-jenis software, gadget dan lainnya. Namun kesuksesan belum juga bisa diraih oleh perusahaan Apple.

Pada tahun 1986 hingga 1993 Apple mengalami kemunduran karena produk-produknya seperti kamera digital, pemutar CD portable, speaker dan perangkat TV kalah bersaing di pasaran yang berujung pemecatan pada tahun 1985 Steve Jobs, namun kemudian ditarik kembali untuk ikut mengembangkan Apple pada tahun 1996, mula saat itulah Apple bangkit dari keterpurukan dan bisa meraih profit yang sangat luar biasa fantastis. Berkat kecerdasan dan Ide-ide brilian Steve Jobs, Apple menciptakan produk-produk yang mutakhir dan eksklusif. Produk-produk tersebut sukses di pasran dan benar-benar mengangkat Apple ke puncak kejayaan seperti Iphone, Ipad dan Macbook.

Perkembangan ini juga tak lepas dari keberhasilan brand dari logo Apple. Bisa dikatakan Logo sederhana yang bebentuk Apple tergigit ini dikenali oleh semua orang. Nah, tapi tahukah kita tentang makna dan filosofi logo Apple ini?Jika belum yuk silahkan baca tulisan saya ini sampai tuntas.

Makna dan Filosofi logo Apple. Keberhasilan brand logo Apple ini tak lepas dari berbagai mitos. Sehingga banyak orang memaknai logo ini dengan beragam persepsi masing-masing. Tapi tahukah kalian bahwa sebelum logo Apple menjadi seperti logo yang sekarang, ternyata telah mengalami perubahan bentuk sebanyak 6 kali. Seiring perubahan itu berkembang pula berbagai cerita dan mitos terkait makna dan filosofi logo Aplle ini. Yuk kalian simak beberapa cerita dan mitos yang saya maksud.

Cerita pertama.  Pada 2005, Holden Frith seorang jurnalis CNN, menyelami cerita pembuatan logo tersebut dan mendapat konfirmasi langsung dari salah satu karyawan Apple, meski tidak secara resmi. Menurut cerita, logo tersebut dibuat untuk mengenang Alan Turing yang merupakan pencipta komputer pertama, enigma. Logo Apple sempat berwarna pelangi karena Turing memang seorang pencinta sesama jenis yang meninggal akibat menelan satu gigitan apel bersianida.

Namun, cerita itu hanya bertahan beberapa waktu lamanya hingga kemudian logo apel dikatakan sebagai simbol sumber pengetahuan karena menginspirasi Sir Isaac Newton menemukan teori gravitasi. Hal ini tergambar pada logo pertama Apple. Dewan Executive Apple, Jean Louis Gassée melambangkan bagaimana kita menggunakan komputer dan gadget Apple untuk memperoleh pengetahuan, dan idealnya, menjadi sesuatu yang berguna bagi kehidupan manusia.

Kemudian muncul sebuah mitos baru. Bahwa buah apel ini juga mengarah pada cerita Adam dan Hawa yang menggigit buah kuldi. Setelah merasakan gigitan pertama terhadap buah tersebut, mereka lantas mengetahui bahwa diri mereka telanjang, dan mereka merasa malu. Gigitan buah apel tersebut melambangkan kejatuhan manusia terhadap dosa.

Cerita kedua terjadi pada 2009, sebuah wawancara dengan penggambar logo Apple, Rob Janoff dari CreativeBits, menguak fakta baru. Janoff membantah logo yang dia gambar terinspirasi dari Newton atau cerita Adam dan Hawa. Bahkan, Janoff terenyuh ketika mendengar cerita tentang kisah apel sianida Turning.

Rob Janoff, sang desainer logo Apple, mengklaim dengan tegas bahwa dia tidak sengaja menciptakan makna tersebut saat mendesain logo Apple pada tahun 1977. Dia mengatakan bahwa Jobs hanya memintanya untuk membuat outline sederhana dari apel. Alasan mengapa buah itu tergigit hanyalah untuk membedakannya dari buah ceri. Gigitan itu hanya dibuat sebagai skala sehingga meski kecil, logo Apple tetap terlihat seperti apel, bukannya buah ceri.

Selain itu, Janoff juga cukup senang ketika desain apel tergigitnya (biten apple) menjadi simbol ‘bytes’. Bytes merupakan fondasi penting dalam dunia komputer. Mengenai warna pelangi dengan urutan acak yang bertahan selama 22 tahun, Janoff menyatakan, "Warna itu mewakili warna bar di layar. Itu juga merupakan usaha untuk membuat logo yang bisa diakses siapa saja, terutama pemuda sehingga Steve bisa memasukkan mereka ke sekolah".

Seperti yang disampaikan pada awal bahwa Logo Apple sendiri sebenarnya telah mengalami perubahan dari tahun ke tahun. Sejak berganti dari warna pelangi yang tak berurutan, apel tergigit itu sudah berganti warna menjadi biru, putih dan siluet hitam. Salah satu eksekutif di Apple menyebut logo pelangi merupakan desain yang sangat mahal, terutama di industri komputer sehingga mereka memutuskan untuk membuat desain yang lebih sederhana namun tetap berkelas.

Dari berbagai teori yang muncul, dapat disimpulkan bahwa Jobs adalah orang yang menghargai keindahan dalam filosofi. Sayangnya, dia membawa misteri alasannya memilih apel tergigit sebagai logo perusahaannya hingga ajal menjemput.